🏈 Percakapan Check Out Bahasa Jepang

PercakapanSehari-Hari Bertanya Tentang Hari Dalam Bahasa Jepang. Nakama pongo mungkin sebelumnya sudah mempelajari terkait nama hari dalam bahasa Jepang, namun percakapan yang terdapat di materi itu merupakan bertanya hari secara formal sedangkan kali ini akan di jelaskan kaiwa/ percakapan sehari-hari bertanya tentang hari. videoyang di publikasi merupakan video tentang pembelajaran, tugas2 mahasiswa tentang Check In dalam bahasa Jepang.Jika suka dengan video ini bantu video in Dengankata lain sudah ada pakemnya, jadi kalau kamu minat sama bahasa Jepang mending lebih dulu pelajari percakapan bahasa Jepang. Kalau emang beneran minat belajar bahasa Jepang, nih 3 contoh percakapan bahasa Jepang berikut ini bisa bantu kamu cepat menguasai bahasa Jepang. Let's check it out! Contoh Percakapan Bahasa Jepang Menanyakan Kabar Dalampercakapan bahasa Jepang, kita akan menemui situasi ketika ingin mengungkapkan berbagai kosakata yang berkaitan dengan wisata / liburan. check out: チェック アウト Kata bahasa Jepang yang paling tepat mengisi kalimat di atas adalah "shuugou", karena "shuugou shashin" merupakan satu kata yang berarti "foto kumpul Demikianartikel pembahasan tentang" Contoh Dialog Percakapan Checking Out In Hotel Lengkap ", semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. See you Percakapan Bahasa Inggris Di Hotel Tentang Cara Pembayaran Beserta Artinya; Contoh Dialog Percakapan Cancel Hotel Reservation Dalam Bahasa Inggris; UjianPraktek bahasa jepang,front office percakapan Check-in Belikoleksi Percakapan Bahasa Jepang online lengkap edisi & harga terbaru April 2022 di Tokopedia! ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Kurir Instan ∙ Bebas Ongkir ∙ Cicilan 0%. DeT2A. Kumpulan Percakapan Bahasa Jepang Sehari – Hari Bahasa Jepang tercantum bahasa yang sangat banyak dipelajari karena negeri ini mempunyai pengaruh lumayan kokoh, spesialnya di Asia. Terdapat banyak keuntungan yang dapat didapat, seperi kabar beasiswa, lowongan pekerjaan, serta sebagainya. Untuk pendatang baru, dapat memulainya dengan menguasai obrolan bahasa Jepang yang simpel serta dipakai tiap hari. Tidak hanya obrolan bahasa Jepang, jangan melupakan kompetensi lain yang wajib dipahami pula, ialah menulis, membaca, serta menyimak. Tetapi dalam postingan ini yang hendak dibahas merupakan tentang obrolan. Mulai dari hal- hal yang wajib dicermati, pemilihan bahasa resmi serta non – formal, sampai aplikasi yang dapat menolong dalam proses pendidikan. Lakukan seluruhnya dengan santai serta hati bahagia biar tidak putus asa dikala terdapat kesusahan saat mencoba mempelajari Bahasa Jepang nanti. Baca Juga Cara Berterima Kasih Dalam Bahasa Jepang Tata Cara Pelafalan Bahasa Jepang yang Benar Tidak gampang buat melafalkan aksara serta perkata dalam bahasa Jepang yang benar. Inilah yang membuat bahasa Jepang unik sekalian lumayan susah buat dipelajari. Meski begitu, bila mencermati sebagian perihal di dasar ini, hingga seorang bisa berdialog dalam bahasa Jepang seperti orang Jepang sungguhan. 1. Bunyi Panjang serta Pendek Membaca satu kata dalam bahasa Jepang tidak semacam bahasa pada biasanya. Terdapat panjang serta pendek yang wajib dicermati karena jika salah melafalkannya dapat membagikan arti yang berbeda. Bunyi panjang– pendek dalam bahasa Jepang ini diucap Choo on. Salah satu kata yang dapat mempunyai makna berbeda dari panjang – pendeknya merupakan “ojisan” serta “ojiisan”. Jika tidak dibaca panjang, maksudnya merupakan paman. Sebaliknya, bila dilafalkan agak panjang hingga mempunyai arti kakek. 2. Bunyi Huruf Konsonan Seorang yang menekuni obrolan bahasa Jepang wajib mencermati huruf konsonan. Dalam perihal ini, terdapat 2 tipe konsonan yang diartikan, ialah konsonan rangkap serta konsonan N. Konsonan rangkap dilambangkan dengan “tsu” kecil, maksudnya huruf konsonan tersebut terdapat 2 serta diucapkan agak memencet. Contohnya, “kitte” maksudnya perangko, sebaliknya “kite” maksudnya datanglah. Huruf N yang berhadapan dengan huruf K serta G hingga dibaca “ng”. Contohnya “ringo”, hingga wajib dibaca “ring- go”. Walaupun metode membaca keduanya tidak membagikan arti berbeda, tetapi “ringgo” merupakan pelafalan yang benar. Sama halnya kala huruf N berjumpa dengan huruf B, Meter, N, serta P, hingga huruf N tersebut bunyinya jadi Meter. 3. Huruf Vokal yang Tidak Dibunyikan Nyatanya huruf vokal juga wajib dicermati dalam obrolan bahasa Jepang. 2 huruf yang tidak disuarakan merupakan huruf I serta U. Ketentuan ini berlaku apabila kedua huruf tersebut terletak di antara 2 konsonan, semacam pada kata “suki” hingga dilafalkan “s – ki” ataupun “kikimasu” dilafalkan jadi “ki – ki – mas”. 4. Intonasi Intonasi jadi sesuatu perihal yang wajib dilatih dalam obrolan sebab menampilkan ekspresi tertentu. Apabila seorang berdialog dengan nada datar, hingga kondisinya lagi mengantarkan sesuatu data ataupun kabar. Intonasi yang menyusut digunakan buat membenarkan suatu ataupun bertanya, dapat pula mengatakan keheranan. Sebaliknya intonasi yang meninggi kerap digunakan dikala lagi bertanya ataupun menegaskan suatu kepada lawan bicara. Bahasa Jepang Formal serta Non – Formal Jadi seorang yang fasih berbahasa Jepang tidak wajib memahami bahasa resmi saja. Kebalikannya, seorang dengan keahlian bahasa baik serta benar merupakan mereka yang sanggup memakai bahasa formal serta non – formal cocok suasana serta keadaan. Mereka dapat memilah perkata yang dipakai buat obrolan secara pas. Teinee – tai merupakan kalimat wujud halus yang digunakan buat melaporkan rasa hormat. Umumnya dipakai apabila lawan bicara merupakan orang tua, atasan, senior, ataupun pembeli. Sebaliknya, wujud futsuu – tai sebaliknya, ialah wujud biasa yang ditemui dikala seorang mengantarkan perihal ataupun data universal secara langsung. Dalam obrolan bahasa Jepang, wujud halus kerap ditemui dalam kegiatan rapat, komunikasi guru dengan murid, pembacaan kabar di Televisi ataupun radio, dan di tempat – tempat yang umum antara orang- orang yang baru tahu. Apabila orang- orang Jepang telah terletak di area keluarga, sahabat sepermainan, serta rekan – rekan kerja yang telah dekat, mereka hendak mengobrol memakai wujud futsuu – tai. Bila kamu penasaran dengan bahasa formal Jepang, coba kamu baca pula Keigo, Tata Bahasa Hormat serta Kesopanan di Jepang. Contoh Percakapan Dalam Bahasa Jepang Selaku rujukan latihan, para pendatang baru dapat memakai konteks suasana tiap hari, misalnya dikala di sekolah, mengobrol dengan rekan kerja, tawar menawar di pasar, serta sebagainya. Umumnya pada suasana tersebut tidak memakai perkata serta istilah- istilah yang rumit. Perhatikan sebagian contoh percakapan dalam bahasa jepang di dasar ini Perkenalan Diri dalam Bahasa Jepang Contoh perkenalan diri dalam bahasa jepang dapat dilihat seperti berikut Hajimemashite, watashi wa Niki desu. Douzo yoroshiku. Halo, nama aku Niki. Senang berkenalan dengan Kamu.Hajimemashite, watashi wa Yurika desu. Douzo yoroshiku. Halo, nama aku Yurika. Senang berkenalan dengan Kamu.Shitsurei desuga, o kuni wa dokodesu ka. Maaf, jika boleh ketahui, Kamu berasal dari negeri mana?Indonesia desu. Aku dari Indonesia.Oshigoto wa nan desuka. Apa pekerjaan Kamu.Watashi wa kangoushi desu. Aku seseorang perawat.So desuka? Sugoi ne. Benarkah? Wah bagus sekali. Ataupun dapat pula memperkenalkan diri dalam bahasa jepang sendiri semacam ini Hajimemashite. Watashi wa Mikhail desu. Watashi wa ni – juu go sai desu. Indoneshia shusshin desu. Gakusei desu. Douzo yoroshiku onegaishimasu. Halo, nama aku Mikhail. Aku berumur 25 tahun. Indonesia merupakan negeri asal aku. Aku seseorang pelajar. Bahagia berjumpa dengan Kamu. Bahasa Jepang Obrolan di Kelas Contoh obrolan di kelas dalam bahasa Jepang ini merupakan antara 2 orang murid yang lagi membicarakan tentang agenda tes A Tesuto wa itsu desuka. A Kapan tes sekolah? B Ichi – gatsu muika kara Juukyuu- nichi made desu yo. B Dari bertepatan pada 6 hingga 19 Januari. A Soudesuka. Arigatou gozaimasu. A Oh, benarkah? Terima kasih B Ee. B Ya. A Ganbarimasho. A Jika begitu, kita wajib semangat. Contoh Percakapan Bahasa Jepang Saat Berbelanja Contoh percakapan dalam bahasa Jepang saat sedang belanja berikut umumnya dicoba antara penjual serta pembeli A Irasshaimase A Selamat datang B Sumimasen, tii – shatsu o sagashite imasu. B Maaf, aku lagi mencari kaos. A Hai, kochira de gozaimasu. A Baik, di sebelah sini. B Kono tii – shatsu wa ikura desu ka. B Berapa harga kaos ini? A Ee, nisen gohyaku en desu. A Biayanya 2500 yen. Contoh percakapan bahasa Jepang tentang wisata Beberapa contoh percakapan tentang wisata dalam bahasa Jepang dapat dilihat dibawah ini A Kyoto e itta koto ga arimasu ka. A Kalian sempat berangkat ke Kyoto? B Hai. Mou san – kai ikimashita. B Ya, telah 3 kali ke situ. A Sou desu ka. Kyoto wa dou deshita ka. A Oh begitu. Gimana di Kyoto? B Kyoto yokatta ga, atsukatta desu. B Kyoto mengasyikkan tetapi waktu itu panas. Contoh percakapan saat di Restoran dalam Bahasa Jepang A Irasshaimase. Nanmei sama deshouka. A Selamat datang. Ingin pesan buat berapa orang? B Sannin desu. B 3 orang. A Otabako osui ni narimasu deshouka. A Apakah Kamu merokok? B Iie, suimasen. B Tidak. A Dewa, kochira e douzo. Kochira de yoroshii deshouka. A Baik, ayo ke sebelah mari. Apakah di sini oke? B Hai. B Ya. A Menyuu de gozaimasu. A Ini silahkan menunya. Bahasa Jepang termasuk bahasa yang paling banyak dipelajari sebab negara ini memiliki pengaruh cukup kuat, khususnya di Asia. Ada banyak keuntungan yang bisa didapat, seperi info beasiswa, lowongan pekerjaan, dan sebagainya. Bagi pemula, bisa mengawalinya dengan memahami percakapan bahasa Jepang yang sederhana dan dipakai sehari-hari. Selain percakapan bahasa Jepang, jangan melupakan kompetensi lain yang harus dikuasai juga, yaitu menulis, membaca, dan menyimak. Namun dalam artikel ini yang akan dibahas adalah tentang percakapan. Mulai dari hal-hal yang harus diperhatikan, pemilihan bahasa formal dan non-formal, hingga aplikasi yang bisa membantu dalam proses pembelajaran. Jalani semuanya dengan santai dan hati senang supaya tidak putus asa saat ada kesulitan nanti. Daftar Isi Pentingnya Pelafalan yang Benar Mengenal Bahasa Formal dan Non-Formal Jenis Percakapan Dasar Bahasa Jepang Aplikasi untuk Mengasah Kemampuan Percakapan Bahasa Jepang Pentingnya Pelafalan yang Benar Tak mudah untuk melafalkan aksara dan kata-kata dalam bahasa Jepang yang benar. Inilah yang membuat bahasa Jepang unik sekaligus cukup sulit untuk dipelajari. Walaupun begitu, jika memperhatikan beberapa hal di bawah ini, maka seseorang dapat berbicara dalam bahasa Jepang layaknya orang Jepang sungguhan. 1. Bunyi Panjang dan Pendek Membaca satu kata dalam bahasa Jepang tidak seperti bahasa pada umumnya. Ada panjang dan pendek yang harus diperhatikan sebab kalau salah melafalkannya bisa memberikan makna yang berbeda. Bunyi panjang – pendek dalam bahasa Jepang ini disebut Choo on. Salah satu kata yang bisa memiliki arti berbeda dari panjang – pendeknya adalah “ojisan” dan “ojiisan”. Kalau tidak dibaca panjang, artinya adalah paman. Sedangkan, jika dilafalkan agak panjang maka memiliki makna kakek. 2. Bunyi Huruf Konsonan Seseorang yang mempelajari percakapan bahasa Jepang harus memperhatikan huruf konsonan. Dalam hal ini, ada dua jenis konsonan yang dimaksud, yaitu konsonan rangkap dan konsonan N. Konsonan rangkap dilambangkan dengan “tsu” kecil, artinya huruf konsonan tersebut ada dua dan diucapkan agak menekan. Contohnya, “kitte” artinya perangko, sedangkan “kite” artinya datanglah. Huruf N yang berhadapan dengan huruf K dan G maka dibaca “ng”. Contohnya “ringo”, maka harus dibaca “ring-go”. Meskipun cara membaca keduanya tidak memberikan makna berbeda, namun “ringgo” adalah pelafalan yang benar. Sama halnya ketika huruf N bertemu dengan huruf B, M, N, dan P, maka huruf N tersebut bunyinya menjadi M. 3. Huruf Vokal yang Tidak Dibunyikan Ternyata huruf vokal pun harus diperhatikan dalam percakapan bahasa Jepang. Dua huruf yang tidak disuarakan adalah huruf I dan U. Aturan ini berlaku apabila kedua huruf tersebut berada di antara dua konsonan, seperti pada kata “suki” maka dilafalkan “s-ki” atau “kikimasu” dilafalkan menjadi “ki-ki-mas”. 4. Intonasi Intonasi menjadi suatu hal yang harus dilatih dalam percakapan karena menunjukkan ekspresi tertentu. Apabila seseorang berbicara dengan nada datar, maka kondisinya sedang menyampaikan suatu informasi atau berita. Intonasi yang menurun digunakan untuk memastikan sesuatu atau bertanya, bisa juga mengungkapkan keheranan. Sedangkan intonasi yang meninggi sering digunakan saat sedang bertanya atau menegaskan sesuatu kepada lawan bicara. Baca juga >> Ingin Lancar Berbahasa Jepang? Ayo Belajar Bahasa Jepang dengan Mudah Artikel Pilihan Mengenal Bahasa Formal dan Non-Formal Menjadi seseorang yang fasih berbahasa Jepang tidak harus menguasai bahasa formal saja. Sebaliknya, seseorang dengan kemampuan bahasa baik dan benar adalah mereka yang mampu menggunakan bahasa formal dan non-formal sesuai situasi dan kondisi. Mereka bisa memilih kata-kata yang dipakai untuk percakapan secara tepat. Teinee-tai adalah kalimat bentuk halus yang digunakan untuk menyatakan rasa hormat. Biasanya dipakai apabila lawan bicara adalah orang tua, atasan, senior, atau pembeli. Sedangkan, bentuk futsuu-tai kebalikannya, yaitu bentuk biasa yang ditemui saat seseorang menyampaikan hal atau informasi umum secara langsung. Dalam percakapan bahasa Jepang, bentuk halus sering ditemui dalam acara rapat, komunikasi guru dengan murid, pembacaan berita di TV atau radio, serta di tempat-tempat umum antara orang-orang yang baru kenal. Apabila orang-orang Jepang sudah berada di lingkungan keluarga, teman sepermainan, dan rekan-rekan kerja yang sudah dekat, mereka akan mengobrol menggunakan bentuk futsuu-tai. Jika kalian penasaran dengan bahasa Formal Jepang, coba kalian baca juga Keigo, Tata Bahasa Hormat dan Kesopanan di Jepang. Jenis Percakapan Dasar Bahasa Jepang Sebagai referensi latihan, para pemula bisa menggunakan konteks situasi sehari-hari, misalnya saat di sekolah, mengobrol dengan rekan kerja, tawar menawar di pasar, dan sebagainya. Biasanya pada situasi tersebut tidak menggunakan kata-kata dan istilah-istilah yang rumit. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini 1. Perkenalan Diri A Hajimemashite, watashi wa Niki desu. Douzo yoroshiku. A Halo, nama saya Niki. Senang berkenalan dengan Anda. B Hajimemashite, watashi wa Yurika desu. Douzo yoroshiku. B Halo, nama saya Yurika. Senang juga berkenalan dengan Anda. A Shitsurei desuga, o kuni wa dokodesu ka. A Maaf, kalau boleh tahu, Anda berasal dari negara mana? B Indonesia desu. B Saya dari Indonesia. A Oshigoto wa nan desuka. A Apa pekerjaan Anda. B Watashi wa kangoushi desu. A Saya seorang perawat. A So desuka? Sugoi ne. A Benarkah? Wah bagus sekali. Atau bisa juga memperkenalkan diri sendiri seperti ini Hajimemashite. Watashi wa Mikhail desu. Watashi wa ni-juu go sai desu. Indoneshia shusshin desu. Gakusei desu. Douzo yoroshiku onegaishimasu. Halo, nama saya Mikhail. Saya berusia 25 tahun. Indonesia adalah negara asal saya. Saya seorang pelajar. Senang bertemu dengan Anda. 2. Percakapan di Kelas Contoh percakapan di bawah ini adalah antara dua orang murid yang sedang membicarakan tentang jadwal ujian A Tesuto wa itsu desuka. A Kapan ujian sekolah? B Ichi-gatsu muika kara Juukyuu-nichi made desu yo. B Dari tanggal 6 sampai 19 Januari. A Soudesuka. Arigatou gozaimasu. A Oh, benarkah? Terima kasih B Ee. B Ya. A Ganbarimasho. A Kalau begitu, kita harus semangat. 3. Percakapan Saat Berbelanja Percakapan berikut biasanya dilakukan antara penjual dan pembeli A Irasshaimase A Selamat datang B Sumimasen, tii-shatsu o sagashite imasu. B Maaf, saya sedang mencari kaos. A Hai, kochira de gozaimasu. A Baik, sebelah sini. B Kono tii-shatsu wa ikura desu ka. B Berapa harga kaos ini? A Ee, nisen gohyaku en desu. A Harganya 2500 yen. 4. Percakapan Seputar Wisata A Kyoto e itta koto ga arimasu ka. A Kamu pernah pergi ke Kyoto? B Hai. Mou san-kai ikimashita. B Ya, sudah 3 kali ke sana. A Sou desu ka. Kyoto wa dou deshita ka. A Oh begitu. Bagaimana di Kyoto? B Kyoto yokatta ga, atsukatta desu. B Kyoto menyenangkan tapi waktu itu panas. 5. Percakapan di Restoran A Irasshaimase. Nanmei sama deshouka. A Selamat datang. Mau pesan untuk berapa orang? B Sannin desu. B Tiga orang. A Otabako osui ni narimasu deshouka. A Apakah Anda merokok? B Iie, suimasen. B Tidak. A Dewa, kochira e douzo. Kochira de yoroshii deshouka. A Baik, mari ke sebelah sini. Apakah di sini oke? B Hai. B Ya. A Menyuu de gozaimasu. A Ini silahkan menunya. Baca juga >> Cara Mudah Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari Aplikasi untuk Mengasah Kemampuan Percakapan Bahasa Jepang Saat ini ada banyak aplikasi yang dikembangkan untuk belajar bahasa, termasuk bahasa Jepang. Aplikasi ini sangat canggih karena bukan hanya berfungsi sebagai kamus, tetapi juga bisa belajar percakapan bahkan ada yang versi online sehingga terhubung langsung dengan orang Jepang. Di bawah ini adalah beberapa aplikasi yang bisa dimanfaatkan 1. Hello Talk Aplikasi ini bisa membuat seseorang mahir berkomunikasi dalam bahasa Jepang. Penggunanya bisa mengobrol langsung dengan orang Jepang asli tanpa harus membuang waktu dan uang banyak. Cukup unduh aplikasinya di Play Store bisa langsung dapat teman baru. Keuntungan lainnya, orang-orang yang terhubung bisa saling mengajarkan bahasa asing satu sama lain. 2. Lext Talk Ini adalah aplikasi yang gratis, jadi tak ada alasan untuk tidak berlatih bahasa Jepang. Para penggunanya bisa berinteraksi dengan pengguna lain dari seluruh penjuru dunia. Sebelum memilih teman, seseorang harus mengisi bahasa aslinya native, lalu memilih bahasa yang akan dipelajari. Fitur yang menarik dari Lext Talk adalah fitur peta. Dengan fitur ini seseorang bisa memilih teman yang akan diajak mengobrol berasal dari mana. 3. Doongle Mirip seperti Lext Talk, namun pengguna Doongle bisa lebih merasakan bermedia sosial di sini. Kalau aplikasi Lext Talk memiliki fitur peta sehingga seseorang dapat memilih teman dengan bebas, Doongle melengkapinya dengan fitur bertukar foto dan pesan suara. Selain itu, profil pun bisa diperbarui secara berkala sehingga pengguna bisa menemukan partner yang tepat sesuai yang diinginkan. 4. Tandem Dengan menggunakan aplikasi Tandem, seseorang tidak hanya mempelajari bahasa baru, tetapi juga bisa sharing bahasa-bahasa lain yang dikuasainya. Tandem menyediakan berbagai macam fitur, seperti bertukar foto, video, dan audio, serta chat. Selain itu, Tandem mendukung lebih dari 150 bahasa. Jadi kalau ingin belajar bahasa Jepang sekaligus bahasa lainnya, maka Tandem adalah aplikasi yang tepat. 5. Mondly Aplikasi ini cocok bagi yang mau belajar bahasa Jepang secara mandiri dan sistematis. Di dalamnya terdapat pelajaran harian dan kata-kata penting yang harus diketahui. Ditambah dengan adanya fitur speech recognition untuk mengecek apakah pelafalan bahasa Jepang sudah benar atau belum. Mempelajari percakapan bahasa Jepang memang harus tekun dan sabar. Tak hanya menghafalkan kosa kata, tetapi juga memahami konteks percakapannya. Orang Jepang sangat berhati-hati dalam memilih kata yang akan diucapkan kepada lawan bicaranya. Walaupun begitu, hal-hal tersebut bisa diperbaiki jika seseorang sering berlatih berkomunikasi dalam bahasa Jepang. Baca juga Belajar Mengenai Kata Sifat dalam Bahasa Jepang Lebih Praktis Bila Bisa Bahasa Jepang Saat Menginap di Hotel di Jepang! Apa Anda merasa bingung atau khawatir saat akan menginap di hotel atau penginapan di Jepang karena tidak bisa bahasa Jepang? Kalau iya, silakan simak rangkuman 10 ungkapan yang akan berguna ini! ※Mengenai pelafalan kata atau suku kata di dalam tanda [ ], silakan lihat artikel "Rangkuman Singkat Kunci Untuk Belajar Bahasa Jepang" Di Meja Resepsionis 1. Chekku in, onegaishimasu Dilafalkan [cekku in onegai shimas]. Artinya 'saya ingin check in'. Saat Anda ingin minta tolong atau meminta sesuatu pada staf di meja resepsionis, gunakan pola berikut ini. ○○, onegaishimasu Dilafalkan [◯◯onegai shimas]. Artinya 'tolong ◯◯' Contoh ・ Chekku auto, onegaishimasu Dilafalkan [cekku auto onegai shimasu]. Artinya 'saya ingin check out'. [auto] tidak dilafalkan seperti 'auto' dalam kata 'automatic', tapi [a][u][to]. ・Kagi, onegaishimasu Dilafalkan [kagi onegaishimas]. Artinya 'tolong kuncinya'. Anda bisa menggunakan ini saat Anda ingin menitipkan atau meminta kunci yang Anda titipkan ke resepsionis. ・ Takushii, onegaishimasu Dilafalkan [takshi onegaishimas]. Artinya 'tolong panggilkan taksi'. ・ Ruumu saabisu, onegaishimasu Dilafalkan [rumu sabis onegaishimas]. Artinya 'tolong layanan kamar tamunya'. Bertanya kepada Staf di Meja Resepsionis 2. Wi-Fi wa, arimasuka? Dilafalkan [waifaiwa arimaska]. Artinya 'apa ada Wi-Fi?' Saat Anda menginginkan sesuatu yang masih termasuk layanan hotel, tanyakan dengan pola '○○wa, arimasuka?' . Lafalkan dengan [○○wa arimaska], naikkan nada di suku kata terakhir . Contoh ・Pasuwaado wa, arimasuka? Dilafalkan [pasuwado wa arimaska]. Artinya 'apa ada password-nya?' ・ATM wa arimasuka? Dilafalkan [etiemu wa arimaska]. Artinya 'apa ada ATM?' ・Chizu wa arimasuka? Dilafalkan [chizu wa arimaska]. Artinya 'apa ada peta?'. ・Kinko wa arimasuka? Dilafalkan [kinko wa arimaska]. Artinya 'apa ada brangkas?'. ・Airon wa arimasuka? Dilafalkan [airon wa arimaska]. Artinya 'apa ada setrikka?'. 3. Daiyokujo wa, doko desuka? Dilafalkan [daiyokujowa doko deska]. Artinya 'di mana tempat pemandiannya?' Gunakanlah ungkapan ini untuk menanyakan letak tempat. ○○wa doko desuka? Dilafalkan [○○wa doko deska]. Artinya 'di mana ○○?'. Daiyokujo adalah tempat pemandian yang digunakan ramai-ramai bersama dengan tamu-tamu lainnya. Walaupun mungkin Anda merasa malu karena harus telanjang di depan orang lain, mumpung di Jepang tidak ada salahnya dicoba. Contoh ・Esute wa dokodesuka? Dilafalkan [este wa doko deska]. Artinya 'di mana salon kecantikannya'. ・Jimu wa doko desuka? Dilafalkan [jimu wa doko deska]. Artinya 'di mana gym-nya?'. 4. Ichiban chikai eki wa doko desuka? Dilafalkan [ichiban chkai ekiwa doko deska]. Artinya 'di mana stasiun terdekat?' ・[ch] dilafalkan seperti ' chee ' pada kata chee se dalam bahasa Inggris, namun tanpa membulatkan bibir. Untuk menanyakan mengenai fasilitas di sekitar hotel, gunakanlah ungkapan ini. Ichiban chikai ○○ wa doko desuka? Dilafalkan [ichiban chkai ○○ wa doko deska]. Artinya 'di mana ○○ terdekat?' Contoh ・ Ichiban chikai sushiya wa doko desuka? Dilafalkan [ichiban chikai sushiya wa doko deska]. Artinya 'di mana restoran sushi terdekat?'. ・Ichiban chikai suupaa wa doko desuka? Dilafalkan [ichiban chikai supa wa doko deska]. Artinya 'di mana supermarket terdekat?'. 5. Chooshoku wa nanji desuka? Dilafalkan [choshokuwa nanji deska]. Artinya 'Sarapannya jam berapa?' Saat menanyakan waktu, gunakanlah ungkapan ini. ○○wa nanjidesuka? Dilafalkan [○○wa nanji deska?]. Artinya '○○ jam berapa?' Hotel atau penginapan-penginapan di Jepang kebanyakan memiliki waktu check out yang cepat, jadi sebaiknya pastikanlah dulu. Saat menanyakan waktu check out, gunakanlah ungkapan ini. Chekku auto wa nanji desuka? Dilafalkan [checku auto wa nanji deska]. 6. Ryoogae wa, dekimasuka? Dilafalkan [ryogaewa dekimaska]. Artinya 'apa bisa tukar uang?' Saat menanyakan ada atau tidaknya pelayanan yang Anda maksud di hotel, gunakan ungkapan ini. ○○wa, dekimasuka? Dilafalkan [○○wa dekimaska]. Artinya 'apa bisa ○○?' Contoh ・Ruumu saabisu wa dekimasuka? Dilafalkan [rumu sabis wa dekimaska]. Artinya 'apa ada layanan kamar?' ・Massaaji wa dekimasuka? Dilafalkan [massaji wa dekimaska]. Artinya 'apa ada layanan pijat?' Saat Menemukan Kesulitan di Dalam Kamar 7. Heya ni kite kudasai Dilafalkan [heyani kite kudasai]. Artinya 'tolong datang ke kamar saya'. Gunakan ungkapan ini saat Anda menelepon staf hotel melalui sambungan telepon internal dari kamar Anda. 8. Shawaa ga tsukaemasen Dilafalkan [shawaga tskaemasen]. Artinya 'shower-nya tidak bisa digunakan.' ・[tsu] dilafalkan seperti bunyi akhir pada kata 'cats' dan 'boots' dalam bahasa Inggris. Jangan pisahkan bunyi 't' dan 'su'. Bila Anda menemukan kesulitan atau kerusakan saat menggunakan alat atau fasilitas di dalam kamar hotel, gunakanlah ungkapan ini. ○○ga tsukaemasen Dilafalkan [○○ga tskaemasen]. Contoh ・ Kinko ga tsukaemasen Dilafalkan [kinko ga tskaemasen]. Artinya 'brangkas tidak bisa digunakan'. ・ Eakon ga tsukaemasen Dilafalkan [eakon ga tskaemasen]. Artinya 'AC tidak bisa digunakan'. ・ Wi-Fi ga tsukaemasen Dilafalkan [Wi-Fi ga tskaemasen]. Artinya 'Wi-Fi tidak bisa digunakan'. Untuk ungkapan-ungkapan saat berada dalam kesulitasn, silakan lihat artikel belum dicantumkan Saat Hendak Check Out 9. Nimotsu wa azukeraremasuka? Dilafalkan [nimotsuwa azuke raremaska]. Artinya 'bisa titip barang-barang saya di sini?' Kebanyakan hotel di Jepang memasang jam check out awal yaitu sekitar pukul siang. Bila Anda harus check out namun masih ingin jalan-jalan atau berwisata mungkin Anda masih bisa menitipkan barang-barang Anda di hotel. Tanyakanlah kepada staf di meja resepsionis, "Nimotsu wa azukeraremasuka?" . Saat check out, jangan lupa ucapkan terima kasih dalam bahasa Jepang. Arigatoo gozaimashita Dilafalkan [arigato gozai mashta] [arigato gozai mashta] Saat Ketinggalan Barang di Hotel 10. Kamera wo wasuremashita Dilafalkan [kamerao wasure mashta]. Artinya 'kamera saya ketinggalan.' ◯◯wo wasuremashita Dilafalkan [◯◯o wasure mashta]. Ungkapan ini digunakan saat barang Anda ketinggalan. Ada juga hotel yang bersedia mengirimkan barang ketinggalan sampai ke alamat Anda. Contoh ・Keetai wo wasuremashita. Dilafalkan [ketai o wasure mashta]. Artinya 'ponsel saya ketinggalan'. ・Higesori wo wasuremashita. Dilafalkan [higesori o wasure mashta]. Artinya 'alat cukur saya ketinggalan'. [hi] dilafalkan dengan menyempitkan rongga mulut, lidah menyentuh rongga atas, dan udara keluar dari rongga mulut. Seperti pengucapan 'ich' atau 'ch' dalam bahasa Jerman. Bedanya, [hi] ditambahi vokal [i] saat dilafalkan. Latihan 1. chekku in, onegaishimasu [checku in onegai shimas] 2. wi-fi wa, arimasuka? [waifaiwa arimaska] 3. daiyokujou wa, doko desuka? [daiyokujowa doko deska] 4. ichiban chikai eki wa doko desuka? [ichiban chkai ekiwa doko deska] 5. choushoku wa nanji desuka? [choshokuwa nanji deska] 6. ruumu saabisu wa, dekimasuka? [rumu sabiswa dekimaska] 7. heya ni kite kudasai [heyani kite kudasai] 8. shawaa ga tsukaemasen [shawaga tskaemasen] 9. nimotsu wa azukeraremasuka? [nimotsuwa azuke raremaska] 10. kamera wo wasuremashita [kamerao wasure mashta] Nah, bagaimana? Setelah menguasai ungkapan-ungkapan tersebut, berwisata ke Jepang pun jadi lebih menyenangkan bukan?

percakapan check out bahasa jepang